Sabtu, 24 Desember 2016

laporan SOIP (Pembuatan Kripik Kentang)

PROSES PEMBUATAN KRIPIK KENTANG
Laporan
Oleh :
Eka Murniati
NBP.1301331002





JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2013




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan SOIP (Satuan Operasional Industri Pangan) yang berjudul Proses Pembuatan Kripik Kentang, yang mana laporan ini adalah bagian dari tugas materi SOIP semester I yang diberikan oleh bapak Ir. Irwan Roza selaku dosen pembimbing mata kuliah SOIP.
Laporan ini berisi tentang pengertian, tujuan dan cara melakukan proses pembuatan kripik kentang. Demikianlah sekiranya laporan ini akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
 Pada para pembaca penulis ucapkan terima kasih yang telah berkenan membaca laporan ini dan tidak lupa kritik dan saran yang dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
Atas kritik dan saran yang bermanfaat  penulis mengucapkan terimakasih.



Tanjung Pati, 2013

Penulis


 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................            i
DAFTAR ISI ....................................................................................           ii
I.          PENDAHULUAN ...............................................................................           1
1.1  Latar Belakang ............................................................................           1
1.2   Rumusan Masalah.......................................................................           1
1.3  Tujuan..........................................................................................           2
1.4  Tempat dan Waktu......................................................................           2
1.5  Bahan dan Alat............................................................................           2
1.5.1  Bahan...............................................................................           2
1.5.2  Alat..................................................................................           3
1.5.3  Cara Membuat.................................................................           4
II.          TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................           5
2.1   Karakteristik  Bahan Baku..........................................................           5
2.2  Manfaat Kentang.........................................................................           6
III.       Hasil dan Pembahasan ......................................................................           8
3.1   Bahan & Alat..............................................................................           8
3.1.1  Bahan...............................................................................           8
3.1.2  Alat..................................................................................           8
3.2  Proses Pembuatan Keripik Kentang............................................           9
3.2.1  Kegiatan Persiapan..........................................................           9
3.2.2  Bahan Baku.....................................................................           9
3.2.2.1  Bahan Pendukung.......................................................         10
3.2.2.2  Peralatan......................................................................         12
3.3  Kegiatan inti................................................................................         13
3.4  Diagram Alir Proses Pembuatan Keripik Kentang......................         17
IV.       PENUTUP...........................................................................................         18
4.1.Kesimpulan .................................................................................         18
4.2.Saran ...........................................................................................         18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................         19



 3.1.1.1  Peralatan......................................................................         12
3.2  Kegiatan inti................................................................................         13
3.3  Diagram Alir Proses Pembuatan Keripik Kentang......................         17
I.             PENUTUP...........................................................................................         18
1.1.Kesimpulan .................................................................................         18
1.2.Saran ...........................................................................................         18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................         19



                                                                                                                                                I.              PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras. Kentang dengan mudah dapat dibuat menjadi keripik. Peralatan yang dibutuhkan sederhana, serta modal yang diperlukan tidak terlalu besar.
1.2  Rumusan Masalah
Dalam pembuatan kripik kentang penulis banyak mengalami kendala, tetapi dengan semangat dan rasa ingin tahu akhirnya penulis dapat mengatasinya.
Ø  Pada saat melakukan sortasi banyak terdapat kentang yang masih berwarna hijau dan busuk
Ø  Pada saat melakukan pengecilan ukuran / slicer, masih terdapat irisan kentang yang tidak seragam / tipis sebelah
Ø  Dalam melakukan penggorengan masih banyak kentang yang basah dan lembek.
Ø  Pada saat melakukan spiner banyak kripik yang masih lembek.
1.3  Tujuan
Pembuatan keripik kentang ini dapat mahasisw dapat mengetahui proses pembuatan keripik kentang.
1.4  Tempat dan waktu
Kegiatan pembuatan laporan ini dimulai dari minggu ke-1sampai minggu ke-13 sebelum UAS (Ujian Akhir Sekolah). Penugasan penulisan dimulai di gedung kuliah khususnya di Ruang C, tepatnya di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tanjung Pati- 50 Kota Sumatera Barat Telpon: 0752-92004 Faks : 0752-50220, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati.
1.5  Bahan dan alat
1.5.1        Bahan
1.      Kentang Dieng
2.      Minyak Goreng
3.      CaCl
4.      Kemasan
5.      Gas
6.      Air & Listrik
7.      Bumbu ( Rumput Laut, Garam, Kaldu )
8.      Tenaga Kerja
1.5.2        Alat
1.      Baskom
2.      Pealer
3.      Pisau
4.      Ember
5.      Gelas Ukur
6.      Kompor
7.      Wajan
8.      Serok Besar & Kecil
9.      Timbangan
10.  Spiner
11.  Kain Saring
12.  Sealer
13.  Cawan
14.  Kertas
15.  Plastik
16.  Ember Tinggi
17.  Serokan
18.  Kompresor
19.  Sarung Tangan
1.5.3        Cara membuat
1.      Siapkan kentang yang dibutuhkan.
2.      Timbanglah kentang sesuai kebutuhan.
3.      Lakukanlah sortasi pada bahan kentang.
4.      Cucilah kentang hingga bersih, kemudian tiriskan.
5.      Lakukanlah pengupasan pada kentang yang bagus dengan menggunakan sealer dan langsung di letakkan bak berisi air bersih.
6.       Pengecilan ukuran dengan menggunakan slicer dan langsung ditampung dengan ember berisi air bersih.
7.      Timbang CaCl2 0,1% dengan menggunakan cawan, kemudian letakkan CaCl2 0,1% ke gelas ukur berisi air.
8.      Siapkan air bersih diember dan tambahkan CaCl2 0,1% dan pindahkan kentang yang telah dislicer ke ember tersebut.
9.      Lakukan  perendaman selama + 30 menit.
10.  Setelah 30 menit lakukan pencucian pada lembaran kentang dan tiriskan.
11.  Goreng dalam minyak yang tidak terlalu panas. Bila kentang sudah mekar cepat angkat dan letakkan di kain saring, kemudian keringkan menggunakan spinner.
12.  Lakukan sortasi pada keripik kentang dengan menggunakan sarung tangan.
13.  Pisahkan keripik kentang dalam beberapa wadah.
14.  Letakkan keripik kentang di tampi yang diberi alas plastik dan kertas.
15.  Taburi aneka bumbu keripik kentang.
16.  Kemas dengan wadah yang sebelumnya menggunakan kompresor.









                                                                                                                                  II.              TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Karakteristik  Bahan Baku
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanacea yang memiliki umbi batang. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Menu baru ini dengan cepat tersebar di seluruh bagian Eropa. Sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19.
Kentang merupakan bahan dasar utama yang digunakan dalam pembuatan keripik kentang. Kentang (Solanum tuberosum) banyak dimanfaatkan sebagai karbohidrat (makanan pokok) bagi penduduk dunia, setelah gandum, daging dan beras. Umbi kentang cukup tinggi nilai gizinya, terutama mineral, vitamin B1. Di Indonesia kentang hanya dimanfaatkan terbatas sebagai sayuran. Penggunaan dalam bentuk lain masih relatif sedikit, sehingga perlu penganekaragaman makanan atau mengolah umbi kentang menjadi berbagai produk olahan diantaranya dibuat keripik kentang.
Keripik kentang pertama kali ditemukan oleh George Crum. George Crum adalah seorang koki keturunan Afrika Amerika, yang bekerja di restaurant Moon’s Lake House di dekat Saratoga Spring, New York. Moon’s Lake House sangat terkenal dengan kentang gorengnya. Pada 24 agustus 1853 Cornelius Vanderbilt, raja kereta api di Amerika Serikat mengeluhkan kentang gorengnya yang terlalu tebal. Crum akhirnya membuat kentang goreng yang lebih tipis, namun sang pelanggan tetap merasa tidak puas, sehingga Crum akhirnya membuat kentang goring setipis mungkin sehingga tidak bisa ditusuk dengan garpu.
Ciri- ciri kentang yang baik adalah tidak bertunas dan tidak berlubang, karena bisa mengakibatkan pembusukan akibat masuknya mikroba. Hindari kentang dengan bercak kehijauan, karena selain rasanya agak pahit kualitas gizinya sudah menurun. Simpanlah dalam plastik tertutup ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari. Untuk membuat keripik kentang sebaiknya umbi kentang yang mengandung kadar pati yang tinggi karena dengan adanya pati, apabila digoreng keripik kentang akan mengembang.             
  
2.2  Manfaat Kentang
Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur. Kandungan basa dalam kentang juga membantu menetralkan kondisi asam dalam tubuh. Kandungan protease inhibitornya  yang tinngi dapat menetralkan virus-virus tertentu dan menghambat serangan kanker. Selain bagian isi, kulitnya pun cukup bermanfaat. Bagian ini ternyata kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegah mutasi sel-sel yang mengarah pada kanker.
Kentang selain sebagai penurun gula darah, juga kaya manfaat sebagai penurun hipertensi. Karena kandungan antioksidan yang terdapat di dalam nya, akan memberikan dampak positif bagi tubuh. Berdasarkan penelitian yang lebih pada banyak pakar, kentang ini ternyata mampu meyetarakan manfaat kopi yang baik bagi kesehatan. Kentang ini terkandung antioksidan yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Sebagaimana kita ketahui, antioksidan sangat baik bagi kesehatan jantung dan mampu melindungi tubuh dari bakteri jahat.
Ada yang mengatakan bahwa mengkonsumsi kentang dapat membuat berat badan naik. Namun kenyataannya mengkonsumsi kentang sebulan penuh dapat menurunkan berat badan, tentunya dengan cara di rebus atau di masukkan dalam microwave. Bagi penderita diabetes, kentang merupakan makanan pokok pengganti nasi. Sebab kentang ini rendah gula, sehingga aman di konsumsi. Kandungan gula dalam kentang ini dapat meregulasi kadar gula dalam darah dengan membantu sekresi dan fungsi insulin, semua jenis kentang aman di konsumsi dan memiliki manfaat yang sama.











                                                                                                                     III.              HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Bahan dan Alat
3.1.1        Bahan
1.      Kentang Dieng
2.      Minyak Goreng
3.      CaCl
4.      Kemasan
5.      Gas
6.      Air & Listrik
7.      Bumbu ( Rumput Laut, Garam, Kaldu )  
3.1.2        Alat
1.      Baskom
2.      Pealer
3.      Pisau
4.      Ember
5.      Gelas Ukur
6.      Kompor
7.      Wajan
8.      Serok Besar & Kecil
9.      Timbangan
10.  Spiner
11.  Kain Saring
12.  Sealer
13.  Cawan
14.  Kertas
15.  Plastik
16.  Ember Tinggi
17.  Serokan
18.  Kompresor
19.  Sarung Tangan
3.2  Proses Pembuatan Keripik Kentang
3.2.1        Kegiatan Persiapan
3.2.1.1  Bahan Baku
Kentang merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak terdapat di Indonesia. Perkembangan ini kemudian muncul varietas-varietas kentang baru yang lebih unggul dan memberikan harapan besar terhadap peningkatan produksi kentang di Indonesia. Varietas tersebut diantaranya adalah varietas Tenggo dan Crespo. Kentang merupakan bahan utama untuk pembuatan keripik, keripik kentang adalah potongan tipis kentang yang digoreng deep fried atau dipanggang sampai garing. Keripik kentang umunya disajikan sebagai pembangkit selera (appetizer) atau makanan ringan (snack).
Penyiapan keripik yang paling sederhana adalah dengan digoreng dan digarami. Para produsen dapat menambahkan berbagai jenis penyedap (umumnya menggunakan terna atau rempah, aditif buatan atau MSG). Keripik kentang adalah bagian penting dari pasar makanan ringan di negara-negara berbahasa Inggris dan banyak negara “Barat” lainnya. Pembuatan keripik kentang yang renyah dan putih dibutuhkan bahan baku kentang segar dengan varietas khusus. Tipe kentang untuk chipping harus memiliki karakteristik yang baik.
Kentang harus menghasilkan yield yang tinggi, tahan penyakit, dan umur panen yang tepat. Kentang juga harus tahan lama di tempat penyimpanan dan mengandung kadar gula pereduksi yang rendah. Kemudian kentang yang baik memiliki total solid yang tinggi, bebas luka, memiliki tekstur dan rasa yang enak pada produk akhir. Varietas kentang yang baik digunakan untuk pembuatan keripik kentang, antara lain varietas Atlantic, Chipeta, Gemchip, Kanona, Kennebec, NorValley, Pike, dan Snowden. Adapun kandungan gizi pada kentang, seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel Kandungan Gizi pada Kentang
NO.
Kandungan
Jumlah
1
Air
80%
2
Karbonhidrat
13,5 gram
3
Protein
2,1 gram
4
Lemak
0,2 gram
5
Fosfor
5,8 gram
6
Besi
0,8 mg
7
Thitanium
0 mg
8
Vitamin C
21 g

3.2.1.2  Bahan Pendukung
Dalam pembuatan kripik kentang dibutuhkan beberapa bahan pendukung yaitu minyak goring. Minyak goring berfungsi sebagai penghantar panas dalam menggoreng lembaran kentang. Pilihlah minyak goreng yang mudah mengalir (viskositasnya rendah), karena semakin encer akan semakin mempercepat proses pemanasan. Minyak yang sehat pada suhu kamar bisa menjadi tidak sehat ketika dipanaskan di atas suhu tertentu. Ketika memilih minyak goreng, adalah penting untuk mencocokkan toleransi panas minyak dengan metode memasak.
Bahan tambahan yang sering digunakan sebagai tamabahan adalah CaCl, CaCl dipakai untuk perendaman lembaran kentang. Fungsi CaCl adalah sebagai pengeras. Tujuan pengerasan yaitu agar lembaran kentang tidak mudah patah pada saat perendaman. Selama perendaman ion Ca akan bereaksi dengan pektin sehingga membentuk Ca‑pektat. Adanya terbentuknya Ca‑pektat, maka jaringan bahan menjadi keras.
Bahan tambahan lainnya yang digunakan yaitu penambahan anti oksidan. Keripik merupakan produk kering yang mengandung minyak, karena didalam proses pembuatannya mengalami tahap penggorengan menggunakan minyak. Salah satu sifat yang menonjol pada produk berminyak, yaitu mudah mengalami kerusakan. Kerusakan ini akan mengakibat terjadinya proses ketengikan sebagai akibat adanya reaksi oksidasi asam lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya cahaya, panas, logam berat (Cu, Fe, Co dan Mn) dan enzim phenolase.
Proses ketengikan dapat dicegah dengan cara memberi anti oksidan pada produk. Anti oksidan dapat diberikan ke dalam bahan atau menambahkan silica gel yang dibungkus ke dalam produk yang dikemas. Ada satu jenis anti oksidan, yaitu anti oksidan alami. Beberapa jenis anti oksidan alami, antara lain  tokoferol dan asam askorbat.


3.2.1.3  Peralatan
Pembuatan keripik kentang membutuhkan beberapa peralatan pendukung, diantaranya yaitu Kompor. Kompor digunakan untuk memanaskan minyak pada saat penggorengan, kompor yang digunakan untuk pencepatan penggorengan yaitu kompor gas. Peralatan yang dibutuhkan lainnya yaitu kuali, kuali digunakan untuk tempat menggoreng, kuali yang dipilih adalah kuali yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Peralatan untuk memudahkan pembuangan dibutuhkan baskom besar. Baskom ini digunakan untuk tempat kulit kentang pada saat pengupasan, selain untuk pengupasan.
Pealer digunakan untuk mengupas kentang, pealer dipilih karena lebih mudah dari pada pisau. Kemudian, ember digunakan untuk merendam kentang sebelum di sortasi dan setelah di kupas. Alat pendukung lainnya yaitu gelas ukur yang digunakan untuk mengukur air untuk perendamaan kentang bersama CaCl. Untuk memudahkan pengangkatan kentang yang sudah matang di goring dibutuhkan serok besar. Serok kecil juga di butuhkan untuk membalik kentang pada saat di goreng.
Peralatan yang digunakan untuk pengecilan ukuran kentang agar seragam yaitu slicer. Timbangan digunakan untuk menimbang CaCl, timbangan yang digunakan adalah timbangan digital. Timbangan digital lebih akurat untuk menimbang CaCl dengan takaran yang sedikit. Timbangan membutuhkan cawan untuk bahan tambahan CaCl. Cawan selain di igunakan sebagai tempat CaCl saat ditimbang, selain itu digunakan juga sebagai tempat bumbu.
Peralatan yang dibutuhkan untuk penunjang pembuatan keripik kentang yaitu spiner. Spiner digunakan untuk meniriskan minyak pada kripik, prinsip spiner yaitu memutar sehingga dapat mengurangi kadar minyak pada kentang. Spiner juga membutuhkan kain saring untuk tempat kripik kentang saat di spiner. Setelah kripik di spiner diletakkan di tampi, tampi juga digunakan sebagai tempat kripik kentang pada saat pemberian bumbu. Kerpik kentang tidak langsung diletakkan ditampi tetapi dialas dengan kertas.
Plastik yang besar dibutuhkan untuk  wadah pembungus sementara keripik kentang yang telah disortasi. Peralatan penunjang penyimpanan keripik yaitu sealer. Sealer berfungsi untuk menutup kemasan kripik. Selain sealer juga dibutuhkan kompresor yang berfungsi sebagai pemberi angin pada saat pengemasan, agar lebih menarik. Keripik kentang tidak dikemas dalam kemasan plastik biasa. Kemasan yang digunakan adalah kemasan alumunium foil agar tidak mudah pecah ketika diberi angin.
3.3  Kegiatan inti
Proses pembuata keripik kentang melalui beberapa tahapan penting untuk hasil yang baik, diantaranya adalah sortasi. Bahan hasil pertanian yang baru dipanen, biasanya memiliki tingkat mutu yang tidak seragam. Untuk mendapatkan hasil keripik yang baik, maka diperlukan bahan yang bagus dan bermutu dengan cara memisahkan kentang yang busuk dan berwarna hijau. Kebersihan kentang juga perlu diperhatikan yaitu dengan melakukan pencucian pada kentang yang telah disortasi. Kentang hasil sortasi kemudian dicuci untuk membersihkan tanah yang menempel pada kulit kentang,agar mempermudah proses pengupasan.
Proses selanjutnya yaitu pengupasan kulit kentang dilakukan dengan cara mengupas seluruh kentang kentang. Pengupasan kentang dilakukan tidak terlalu tebal dan jangan terlalu tipis, agar kualitas kentang tetap terjaga. Apabila kentang yang dikupas telah dicuci bersih dapat melakukan proses pengecilan ukuran (pengirisan). Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk memberikan ukuran kentang yang seragam. Pengecilan ukuran ini juga bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Ukuran irisan kentang yang bagus adalah 1,5 mm.
Hasil pengecilan ukuran (pengirisan), selanjutnya diangkat dan dipindahkan ke dalam  larutan CaCl2 yaitu proses perendaman. Konsentrasi  larutan CaCl2 yang digunakan 0,1%. Fungsi pemakaian CaCl2 dapat memperkokoh jaringan sel kentang, sehingga bila diolah atau digoreng akan menghasilkan keripik kentang yang renyah. Lama perendaman dalam  larutan CaCl2 adalah ±30 menit. Selama proses perendaman diusahakan seluruh permukaan kentang terendam dalam larutan CaCl2.
Hasil perendaman dalam larutan CaCl2, selanjutnya melakukan pencucian dengan air bersih. Pencucian ini dilakuan untuk menghilangkan sisa‑sisa larutan CaCl2 yang mungkin masih menempel pada potongan irisan kentang. Proses pemasakan keripik kentang dilakukan dengan cara menggoreng. Media penghantar panas yang digunakan adalah minyak sayur atau goreng. Penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak panas yang biasanya ditandai dengan hilangnya "pletikan" air dalam minyak.
Minyak panas yang akan digunakan tetapi tidak terbentuk asap yang banyak sampai keripik kentang mengembang warna kuning merata. Segera mengangkat keripik dari penggorengan. Keripik kentang yang telah digoreng kemudian melalui proses pengeringan. Pengeringan dengan menggunakan mesin spiner dan keripik yang telah dibungkus dengan kain saring kemudian mesin dihidupkan. Hal ini berfungsi untuk mengurangi kadar minyak yang ada pada kripik, lama pengeringan adalah 15 detik.
Keripik kentang yang telah melalui proses pengeringan kemudian keripik kentang di tampung di dalam wadah yaitu tampi untuk dilakukan sortasi. Sortasi dilakukan untuk menghasilkan keripik yang bagus dan seragam, maka harus dilakukan sortasi agar tidak merusak kualitas kripik. Adapun Kategori keripik yang termasuk bagus, yaitu :
a.       Tidak basah
b.      Tidak hancur
c.       Tidak gosong
d.      Mempunyai warna kuning merata
e.       Tidak melipat atau pun menempel satu sama lain
f.       Mempunyai bentuk bulat, pipih, dan lebar
g.      Mempunyai tekstur yang renyah
Keripik biasanya sebelum diberi bumbu terlebih dahulu ditimbang. Penimbangan dlakuakn agar bisa diketahui remendemen kentang yang hilang, biasanya untuk 1 kg kentang sebelum di goreng akan menghasilkan keripik kentang 200 gr. Penambahan Cita Rasa (bumbu) juga dilakukan pada keripik kentang yang telah disortasi. Keripik kentang jika tidak ditambah bumbu, maka rasanya akan biasa saja. Tujuan penambahan cita rasa ini yaitu untuk menghasilkan keripik kentang yang mempunyai cita rasa baru dan berbeda dengan yang lain. Terdapat tiga macam cita rasa untuk keripik kentang yang umum, yaitu:
a.       garam
b.      rumput laut dan garam
c.       gurih atau rasa kaldu
Untuk mendapatkan keripik kentang yang baik, maka harus sesuai dengan permintaan konsumen. Pemberian bumbu untuk keripik kentang dapat menggunakan persentase bumbu (garam dan kaldu) adalah 1% kecuali rumput laut hanya 0,39%. Berbagai upaya untuk mempertahankan agar keripik dapat tahan lama disimpan tanpa penurunan kualitas telah dilakukan. Hal ini dapat menggunakan bahan tambahan makanan. Tetapi penggunaan bahan tambahan makanan harus mengikuti aturan yang dianjurkan dan digunakan secara benar.
Keripik biasanya hanya bisa bertahan 2 bulan, Setelah 2 bulan maka keripik akan berjamur dan menimbulkankan bau tengik, ini disebabkan karena masih ada kandungan sedikit minyak pada keripik.
                                                                                         IV.          KESIMPULAN DAN SARAN
44.1  KESIMPULAN
          Berdasarkan hasil pembuatan kripik kentang, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
11.      Dalam pembuatan kripik kentang dibutuhkan bahan baku yang berkualitas bagus agar kripik sesuai dengan yang dibutuhkan.
22.      Proses pembuatan kripik yang sesuai dengan prosedur maka akan menghasilkan kripik yang berkualitas bagus juga.

44.2   SARAN
          Pembuatan kripik kentang ini hendaknya dapat lebih di praktekkan dan dapat dijadikan sentra industri atau usaha kecil, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA
Food and Agriculture Organization Of  The United Nations, Food Composition Table For Use In  East Asia (Rome: Department Of Health, Education, and Welfare, 1972).
Baharsjah, J.S., 1983. Legum Pangan (Bogor: Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian IPB,).
Somatmadja, S., M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi, ( Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor, 1991)
Sunarjono, H. 2007. Petunjuk praktis budi daya kentang. AgroMedia Pustaka. 104 hal.