PROSES
PEMBUATAN KRIPIK KENTANG
Laporan
Oleh
:
Eka Murniati
NBP.1301331002
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PANGAN
POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan SOIP (Satuan Operasional Industri Pangan) yang
berjudul ”Proses
Pembuatan Kripik Kentang”,
yang mana laporan ini adalah bagian dari tugas materi SOIP semester I yang
diberikan oleh bapak Ir. Irwan Roza selaku dosen pembimbing mata kuliah SOIP.
Laporan ini berisi tentang pengertian, tujuan dan cara melakukan proses
pembuatan kripik kentang. Demikianlah sekiranya laporan ini akan lebih mudah
dipahami oleh
pembaca.
Pada para pembaca penulis ucapkan terima kasih
yang telah berkenan membaca laporan ini dan tidak lupa kritik dan saran yang
dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
Atas kritik dan saran yang bermanfaat penulis
mengucapkan terimakasih.
Tanjung Pati, 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................... i
DAFTAR
ISI .................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN
............................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
1.4 Tempat
dan Waktu...................................................................... 2
1.5 Bahan
dan Alat............................................................................ 2
1.5.1 Bahan............................................................................... 2
1.5.2 Alat.................................................................................. 3
1.5.3 Cara
Membuat................................................................. 4
II.
TINJAUAN
PUSTAKA ................................................................... 5
2.1 Karakteristik
Bahan Baku.......................................................... 5
2.2 Manfaat
Kentang......................................................................... 6
III.
Hasil
dan Pembahasan ...................................................................... 8
3.1 Bahan & Alat.............................................................................. 8
3.1.1 Bahan............................................................................... 8
3.1.2 Alat.................................................................................. 8
3.2 Proses
Pembuatan Keripik Kentang............................................ 9
3.2.1 Kegiatan
Persiapan.......................................................... 9
3.2.2 Bahan
Baku..................................................................... 9
3.2.2.1 Bahan Pendukung....................................................... 10
3.2.2.2 Peralatan...................................................................... 12
3.3 Kegiatan
inti................................................................................ 13
3.4 Diagram Alir Proses Pembuatan Keripik Kentang...................... 17
IV.
PENUTUP........................................................................................... 18
4.1.Kesimpulan ................................................................................. 18
4.2.Saran ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
3.1.1.1 Peralatan...................................................................... 12
3.2 Kegiatan
inti................................................................................ 13
3.3 Diagram Alir Proses Pembuatan Keripik Kentang...................... 17
I.
PENUTUP........................................................................................... 18
1.1.Kesimpulan ................................................................................. 18
1.2.Saran ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Serealia
dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama beras
sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan
bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber
energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti
halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi.
Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau
kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Usaha
penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi
masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan
mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai
rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung,
gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah
khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras. Kentang
dengan mudah dapat dibuat menjadi keripik. Peralatan yang dibutuhkan sederhana,
serta modal yang diperlukan tidak terlalu besar.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam pembuatan kripik kentang penulis banyak mengalami
kendala, tetapi dengan semangat dan rasa ingin tahu akhirnya penulis dapat
mengatasinya.
Ø Pada
saat melakukan sortasi banyak terdapat kentang yang masih berwarna hijau dan
busuk
Ø Pada
saat melakukan pengecilan ukuran / slicer, masih terdapat irisan kentang yang
tidak seragam / tipis sebelah
Ø Dalam
melakukan penggorengan masih banyak kentang yang basah dan lembek.
Ø Pada
saat melakukan spiner banyak kripik yang masih lembek.
1.3
Tujuan
Pembuatan keripik kentang ini dapat mahasisw dapat
mengetahui proses pembuatan keripik kentang.
1.4
Tempat
dan waktu
Kegiatan pembuatan laporan ini dimulai dari minggu
ke-1sampai minggu ke-13 sebelum UAS (Ujian Akhir Sekolah). Penugasan penulisan
dimulai di gedung kuliah khususnya di Ruang C, tepatnya di Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh Tanjung Pati- 50 Kota Sumatera Barat Telpon:
0752-92004 Faks : 0752-50220,
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati.
1.5
Bahan
dan alat
1.5.1
Bahan
1. Kentang
Dieng
2. Minyak
Goreng
3. CaCl
4. Kemasan
5. Gas
6. Air
& Listrik
7. Bumbu
( Rumput Laut, Garam, Kaldu )
8. Tenaga
Kerja
1.5.2
Alat
1. Baskom
2. Pealer
3. Pisau
4. Ember
5. Gelas
Ukur
6. Kompor
7. Wajan
8. Serok
Besar & Kecil
9. Timbangan
10. Spiner
11. Kain
Saring
12. Sealer
13. Cawan
14. Kertas
15. Plastik
16. Ember
Tinggi
17. Serokan
18. Kompresor
19. Sarung
Tangan
1.5.3
Cara
membuat
1. Siapkan
kentang yang dibutuhkan.
2. Timbanglah
kentang sesuai kebutuhan.
3. Lakukanlah
sortasi pada bahan kentang.
4. Cucilah
kentang hingga bersih, kemudian tiriskan.
5. Lakukanlah
pengupasan pada kentang yang bagus dengan menggunakan sealer dan langsung di
letakkan bak berisi air bersih.
6. Pengecilan ukuran dengan menggunakan slicer
dan langsung ditampung dengan ember berisi air bersih.
7. Timbang
CaCl2 0,1% dengan menggunakan cawan, kemudian letakkan CaCl2 0,1%
ke gelas ukur berisi air.
8. Siapkan
air bersih diember dan tambahkan CaCl2 0,1% dan pindahkan kentang
yang telah dislicer ke ember tersebut.
9. Lakukan
perendaman selama + 30 menit.
10. Setelah
30 menit lakukan pencucian pada lembaran kentang dan tiriskan.
11. Goreng
dalam minyak yang tidak terlalu panas. Bila kentang sudah mekar cepat angkat
dan letakkan di kain saring, kemudian keringkan menggunakan spinner.
12. Lakukan
sortasi pada keripik kentang dengan menggunakan sarung tangan.
13. Pisahkan
keripik kentang dalam beberapa wadah.
14. Letakkan
keripik kentang di tampi yang diberi alas plastik dan kertas.
15. Taburi
aneka bumbu keripik kentang.
16. Kemas
dengan wadah yang sebelumnya menggunakan kompresor.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Karakteristik Bahan Baku
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanacea yang
memiliki umbi batang. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting
di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjelajah
Spanyol dan Portugis
pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Menu
baru ini dengan cepat tersebar di seluruh bagian Eropa. Sejarah migrasi orang
Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa
Irlandia ke Amerika pada abad ke-19.
Kentang merupakan bahan dasar utama yang digunakan dalam pembuatan keripik kentang. Kentang (Solanum tuberosum) banyak dimanfaatkan sebagai karbohidrat (makanan
pokok) bagi penduduk dunia, setelah gandum, daging
dan beras. Umbi kentang cukup tinggi nilai gizinya, terutama mineral, vitamin
B1. Di Indonesia kentang hanya dimanfaatkan terbatas sebagai sayuran.
Penggunaan dalam bentuk lain masih relatif sedikit, sehingga perlu penganekaragaman
makanan atau mengolah umbi kentang menjadi berbagai produk olahan diantaranya
dibuat keripik kentang.
Keripik kentang
pertama kali ditemukan oleh George Crum. George Crum adalah seorang koki keturunan
Afrika Amerika, yang bekerja di restaurant Moon’s Lake House di dekat Saratoga
Spring, New York. Moon’s Lake House sangat terkenal dengan kentang gorengnya.
Pada 24 agustus 1853 Cornelius Vanderbilt, raja kereta api di Amerika Serikat
mengeluhkan kentang gorengnya yang terlalu tebal. Crum akhirnya membuat kentang
goreng yang lebih tipis, namun sang pelanggan tetap merasa tidak puas, sehingga
Crum akhirnya membuat kentang goring setipis mungkin sehingga tidak bisa
ditusuk dengan garpu.
Ciri- ciri
kentang yang baik adalah tidak bertunas dan tidak berlubang, karena bisa
mengakibatkan pembusukan akibat masuknya mikroba. Hindari kentang dengan bercak
kehijauan, karena selain rasanya agak pahit kualitas gizinya sudah menurun. Simpanlah
dalam plastik tertutup ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari. Untuk membuat keripik kentang sebaiknya umbi
kentang yang mengandung kadar pati yang tinggi karena dengan adanya pati,
apabila digoreng keripik kentang akan mengembang.
2.2 Manfaat
Kentang
Kentang
mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi dan dapat berfungsi
untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat
aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi
lentur. Kandungan basa dalam kentang juga membantu menetralkan kondisi asam
dalam tubuh. Kandungan protease inhibitornya
yang tinngi dapat menetralkan virus-virus tertentu dan menghambat
serangan kanker. Selain bagian isi, kulitnya pun cukup bermanfaat. Bagian ini
ternyata kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegah mutasi
sel-sel yang mengarah pada kanker.
Kentang
selain sebagai penurun gula darah, juga kaya manfaat sebagai penurun
hipertensi. Karena kandungan antioksidan yang terdapat di dalam nya, akan
memberikan dampak positif bagi tubuh. Berdasarkan penelitian yang lebih pada banyak
pakar, kentang ini ternyata mampu meyetarakan manfaat kopi yang baik bagi
kesehatan. Kentang ini terkandung antioksidan yang sangat bermanfaat bagi
tubuh. Sebagaimana kita ketahui, antioksidan sangat baik bagi kesehatan jantung
dan mampu melindungi tubuh dari bakteri jahat.
Ada
yang mengatakan bahwa mengkonsumsi kentang dapat membuat berat badan naik.
Namun kenyataannya mengkonsumsi kentang sebulan penuh dapat menurunkan berat
badan, tentunya dengan cara di rebus atau di masukkan dalam microwave. Bagi
penderita diabetes, kentang merupakan makanan pokok pengganti nasi. Sebab
kentang ini rendah gula, sehingga aman di konsumsi. Kandungan gula dalam
kentang ini dapat meregulasi kadar gula dalam darah dengan membantu sekresi dan
fungsi insulin, semua jenis kentang aman di konsumsi dan memiliki manfaat yang
sama.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Bahan
dan Alat
3.1.1
Bahan
1. Kentang
Dieng
2. Minyak
Goreng
3. CaCl
4. Kemasan
5. Gas
6. Air
& Listrik
7. Bumbu
( Rumput Laut, Garam, Kaldu )
3.1.2
Alat
1. Baskom
2. Pealer
3. Pisau
4. Ember
5. Gelas
Ukur
6. Kompor
7. Wajan
8. Serok
Besar & Kecil
9. Timbangan
10. Spiner
11. Kain
Saring
12. Sealer
13. Cawan
14. Kertas
15. Plastik
16. Ember
Tinggi
17. Serokan
18. Kompresor
19. Sarung
Tangan
3.2
Proses
Pembuatan Keripik Kentang
3.2.1
Kegiatan
Persiapan
3.2.1.1
Bahan
Baku
Kentang merupakan salah satu jenis sayuran yang
banyak terdapat di Indonesia. Perkembangan ini kemudian muncul
varietas-varietas kentang baru yang lebih unggul dan memberikan harapan besar
terhadap peningkatan produksi kentang di Indonesia. Varietas tersebut
diantaranya adalah varietas Tenggo dan Crespo. Kentang merupakan bahan utama
untuk pembuatan keripik, keripik kentang adalah potongan tipis kentang yang
digoreng deep fried atau dipanggang
sampai garing. Keripik kentang umunya disajikan sebagai pembangkit selera (appetizer) atau makanan ringan (snack).
Penyiapan keripik yang paling sederhana adalah
dengan digoreng dan digarami. Para produsen dapat menambahkan berbagai jenis
penyedap (umumnya menggunakan terna atau rempah, aditif buatan atau MSG).
Keripik kentang adalah bagian penting dari pasar makanan ringan di negara-negara
berbahasa Inggris dan banyak negara “Barat” lainnya. Pembuatan keripik kentang
yang renyah dan putih dibutuhkan bahan baku kentang segar dengan varietas
khusus. Tipe kentang untuk chipping harus memiliki karakteristik yang baik.
Kentang harus menghasilkan yield yang tinggi, tahan
penyakit, dan umur panen yang tepat. Kentang juga harus tahan lama di tempat
penyimpanan dan mengandung kadar gula pereduksi yang rendah. Kemudian kentang
yang baik memiliki total solid yang tinggi, bebas luka, memiliki tekstur dan
rasa yang enak pada produk akhir. Varietas kentang yang baik digunakan untuk
pembuatan keripik kentang, antara lain varietas Atlantic, Chipeta, Gemchip,
Kanona, Kennebec, NorValley, Pike, dan Snowden. Adapun kandungan gizi pada kentang,
seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel Kandungan
Gizi pada Kentang
NO.
|
Kandungan
|
Jumlah
|
|
1
|
Air
|
80%
|
|
2
|
Karbonhidrat
|
13,5 gram
|
|
3
|
Protein
|
2,1 gram
|
|
4
|
Lemak
|
0,2 gram
|
|
5
|
Fosfor
|
5,8 gram
|
|
6
|
Besi
|
0,8 mg
|
|
7
|
Thitanium
|
0 mg
|
|
8
|
Vitamin C
|
21 g
|
|
3.2.1.2
Bahan Pendukung
Dalam pembuatan kripik kentang dibutuhkan beberapa
bahan pendukung yaitu minyak goring. Minyak goring berfungsi sebagai penghantar
panas dalam menggoreng lembaran kentang. Pilihlah minyak goreng yang mudah
mengalir (viskositasnya rendah), karena semakin encer akan semakin mempercepat
proses pemanasan. Minyak yang sehat pada suhu kamar bisa menjadi tidak sehat
ketika dipanaskan di atas suhu tertentu. Ketika memilih minyak goreng, adalah
penting untuk mencocokkan toleransi panas minyak dengan metode memasak.
Bahan tambahan yang sering digunakan sebagai
tamabahan adalah CaCl, CaCl dipakai untuk perendaman lembaran kentang. Fungsi
CaCl adalah sebagai pengeras. Tujuan pengerasan yaitu agar lembaran kentang
tidak mudah patah pada saat perendaman. Selama perendaman ion Ca akan bereaksi dengan pektin sehingga membentuk Ca‑pektat.
Adanya terbentuknya Ca‑pektat, maka jaringan bahan menjadi
keras.
Bahan tambahan lainnya yang digunakan yaitu
penambahan anti oksidan. Keripik
merupakan produk kering yang mengandung minyak, karena didalam proses pembuatannya mengalami
tahap penggorengan menggunakan
minyak. Salah satu sifat yang menonjol pada produk berminyak, yaitu mudah
mengalami kerusakan. Kerusakan ini akan mengakibat terjadinya proses ketengikan sebagai akibat adanya reaksi oksidasi asam
lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak. Proses oksidasi dipercepat
dengan adanya cahaya, panas, logam berat (Cu, Fe, Co dan Mn) dan enzim
phenolase.
Proses ketengikan dapat dicegah dengan cara memberi anti
oksidan pada produk. Anti oksidan dapat
diberikan ke
dalam bahan atau menambahkan silica gel yang dibungkus ke
dalam produk yang dikemas. Ada satu jenis anti oksidan, yaitu anti oksidan
alami. Beberapa jenis anti oksidan alami, antara
lain tokoferol dan asam
askorbat.
3.2.1.3
Peralatan
Pembuatan keripik kentang membutuhkan beberapa peralatan
pendukung, diantaranya yaitu Kompor. Kompor digunakan untuk memanaskan minyak
pada saat penggorengan, kompor yang digunakan untuk pencepatan penggorengan
yaitu kompor gas. Peralatan yang dibutuhkan lainnya yaitu kuali, kuali digunakan
untuk tempat menggoreng, kuali yang dipilih adalah kuali yang tidak terlalu
tebal dan tidak terlalu tipis. Peralatan untuk memudahkan pembuangan dibutuhkan
baskom besar. Baskom ini digunakan untuk tempat kulit kentang pada saat
pengupasan, selain untuk pengupasan.
Pealer digunakan untuk mengupas kentang, pealer dipilih
karena lebih mudah dari pada pisau. Kemudian, ember digunakan untuk merendam
kentang sebelum di sortasi dan setelah di kupas. Alat pendukung lainnya yaitu gelas
ukur yang digunakan untuk mengukur air untuk perendamaan kentang bersama CaCl.
Untuk memudahkan pengangkatan kentang yang sudah matang di goring dibutuhkan serok
besar. Serok kecil juga di butuhkan untuk membalik kentang pada saat di goreng.
Peralatan yang digunakan untuk pengecilan ukuran kentang
agar seragam yaitu slicer. Timbangan digunakan untuk menimbang CaCl, timbangan
yang digunakan adalah timbangan digital. Timbangan digital lebih akurat untuk
menimbang CaCl dengan takaran yang sedikit. Timbangan membutuhkan cawan untuk
bahan tambahan CaCl. Cawan selain di igunakan sebagai tempat CaCl saat
ditimbang, selain itu digunakan juga sebagai tempat bumbu.
Peralatan yang dibutuhkan untuk penunjang pembuatan keripik
kentang yaitu spiner. Spiner digunakan untuk meniriskan minyak pada kripik, prinsip
spiner yaitu memutar sehingga dapat mengurangi kadar minyak pada kentang. Spiner
juga membutuhkan kain saring untuk tempat kripik kentang saat di spiner.
Setelah kripik di spiner diletakkan di tampi, tampi juga digunakan sebagai
tempat kripik kentang pada saat pemberian bumbu. Kerpik kentang tidak langsung
diletakkan ditampi tetapi dialas dengan kertas.
Plastik yang besar dibutuhkan untuk wadah pembungus sementara keripik kentang
yang telah disortasi. Peralatan penunjang penyimpanan keripik yaitu sealer. Sealer
berfungsi untuk menutup kemasan kripik. Selain sealer juga dibutuhkan kompresor
yang berfungsi sebagai pemberi angin pada saat pengemasan, agar lebih menarik.
Keripik kentang tidak dikemas dalam kemasan plastik biasa. Kemasan yang
digunakan adalah kemasan alumunium foil
agar tidak mudah pecah ketika diberi angin.
3.3
Kegiatan
inti
Proses pembuata keripik kentang melalui beberapa
tahapan penting untuk hasil yang baik, diantaranya adalah sortasi. Bahan hasil pertanian yang baru
dipanen,
biasanya memiliki tingkat mutu yang tidak seragam.
Untuk mendapatkan hasil keripik yang baik, maka diperlukan
bahan yang bagus dan bermutu dengan cara memisahkan kentang yang busuk dan
berwarna hijau. Kebersihan kentang
juga perlu diperhatikan yaitu dengan melakukan pencucian pada kentang yang
telah disortasi. Kentang hasil sortasi kemudian dicuci untuk membersihkan
tanah yang menempel pada kulit kentang,agar
mempermudah proses pengupasan.
Proses selanjutnya yaitu pengupasan kulit kentang dilakukan
dengan cara mengupas seluruh kentang kentang. Pengupasan kentang dilakukan
tidak terlalu tebal dan jangan terlalu tipis, agar kualitas kentang tetap terjaga.
Apabila kentang yang dikupas telah dicuci bersih dapat melakukan proses pengecilan ukuran (pengirisan).
Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk
memberikan ukuran kentang yang seragam. Pengecilan ukuran ini juga bertujuan
untuk mempermudah proses selanjutnya. Ukuran irisan kentang yang bagus adalah
1,5 mm.
Hasil pengecilan ukuran
(pengirisan), selanjutnya diangkat dan dipindahkan ke dalam larutan CaCl2
yaitu proses perendaman. Konsentrasi
larutan CaCl2
yang digunakan 0,1%. Fungsi pemakaian CaCl2
dapat memperkokoh jaringan sel kentang, sehingga bila diolah
atau digoreng akan menghasilkan keripik kentang yang renyah.
Lama perendaman dalam larutan
CaCl2 adalah
±30 menit.
Selama proses perendaman
diusahakan seluruh permukaan kentang terendam
dalam larutan CaCl2.
Hasil perendaman dalam larutan CaCl2, selanjutnya
melakukan pencucian dengan air bersih. Pencucian ini
dilakuan untuk menghilangkan sisa‑sisa
larutan CaCl2 yang mungkin
masih menempel pada potongan irisan kentang.
Proses pemasakan keripik kentang
dilakukan dengan cara menggoreng.
Media penghantar panas yang digunakan adalah minyak sayur
atau goreng. Penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak panas
yang biasanya ditandai dengan hilangnya "pletikan"
air dalam minyak.
Minyak panas yang akan digunakan tetapi tidak terbentuk asap yang banyak
sampai keripik kentang mengembang
warna kuning merata. Segera mengangkat keripik dari penggorengan. Keripik kentang yang telah
digoreng kemudian melalui proses pengeringan. Pengeringan
dengan menggunakan mesin spiner
dan keripik yang telah dibungkus dengan kain saring kemudian mesin
dihidupkan. Hal ini berfungsi untuk mengurangi kadar minyak yang ada pada kripik,
lama pengeringan adalah 15 detik.
Keripik kentang yang telah melalui proses pengeringan kemudian keripik kentang di tampung di
dalam wadah yaitu tampi untuk dilakukan sortasi. Sortasi dilakukan untuk menghasilkan
keripik yang bagus dan seragam, maka harus dilakukan sortasi agar tidak merusak
kualitas kripik. Adapun Kategori keripik
yang termasuk bagus, yaitu :
a. Tidak basah
b. Tidak hancur
c. Tidak gosong
d. Mempunyai warna kuning merata
e. Tidak melipat atau pun menempel satu sama lain
f. Mempunyai bentuk bulat, pipih, dan lebar
g. Mempunyai tekstur yang renyah
Keripik biasanya sebelum
diberi bumbu terlebih dahulu ditimbang.
Penimbangan dlakuakn agar bisa diketahui remendemen kentang yang hilang, biasanya
untuk 1 kg kentang sebelum di goreng akan menghasilkan keripik kentang 200 gr. Penambahan Cita Rasa (bumbu)
juga dilakukan pada keripik kentang yang telah disortasi. Keripik kentang jika
tidak ditambah bumbu, maka rasanya akan biasa saja. Tujuan penambahan cita rasa ini yaitu untuk menghasilkan keripik
kentang yang mempunyai cita rasa baru dan berbeda dengan yang lain. Terdapat tiga
macam cita
rasa untuk keripik kentang
yang umum, yaitu:
a. garam
b. rumput laut dan garam
c. gurih atau rasa kaldu
Untuk
mendapatkan keripik kentang yang
baik, maka harus sesuai dengan permintaan konsumen.
Pemberian bumbu untuk keripik kentang
dapat menggunakan persentase bumbu
(garam dan kaldu) adalah 1% kecuali rumput laut hanya 0,39%.
Berbagai upaya untuk mempertahankan agar keripik dapat
tahan lama disimpan tanpa penurunan kualitas telah dilakukan.
Hal ini dapat menggunakan bahan tambahan makanan. Tetapi penggunaan bahan tambahan makanan harus mengikuti aturan yang dianjurkan
dan digunakan secara benar.
Keripik biasanya
hanya bisa bertahan 2 bulan, Setelah 2 bulan maka keripik akan berjamur dan
menimbulkankan bau tengik, ini disebabkan karena masih ada kandungan sedikit
minyak pada keripik.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
44.1
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembuatan kripik kentang, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
11. Dalam
pembuatan kripik kentang dibutuhkan bahan baku yang berkualitas bagus agar
kripik sesuai dengan yang dibutuhkan.
22. Proses
pembuatan kripik yang sesuai dengan prosedur maka akan menghasilkan kripik yang
berkualitas bagus juga.
44.2
SARAN
Pembuatan
kripik kentang ini hendaknya dapat lebih di praktekkan dan dapat dijadikan
sentra industri atau usaha kecil, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Food and Agriculture Organization
Of The United Nations, Food Composition
Table For Use In East Asia (Rome:
Department Of Health, Education, and Welfare, 1972).
Baharsjah, J.S.,
1983. Legum Pangan (Bogor: Departemen
Agronomi, Fakultas Pertanian IPB,).
Somatmadja, S.,
M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi, ( Bogor: Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan Bogor, 1991)
Sunarjono, H.
2007. Petunjuk praktis budi daya kentang. AgroMedia Pustaka. 104 hal.